angga juner

angga juner

Senin, 25 Oktober 2010

Proses Pembentukan Endapan batubara

Proses Pembentukan Endapan batubara

Tanpa membedakan Proses pembentukan endapan batubara yang sartu dengan yang lain, dapat diaktakan bahwa semua merupakan suatu proses dasar yang sama. Kebanyakan batubara didunia terbentuk dari beberapa juat tahun yang silam yang menurut para ahli geologi disebut dengan zaman batubara (cooal age). Ada dua periode zaman batubara tersebut. Yang pertama, zaman pra-tertier dimuylai pada 545 tahun yang silam (selama periode karbon) dan bnerakhir pada 280 juta tahun silam. Zaman batubara yang kedua, era iosen-meosin, dimulai sekitar sekitar 100 juta tahun yang silam dan berakhir pada 45 juta tahun yang silam.

  1. Tahap pertama: Pembentukan gambut

Iklim bumi selama zaman batubara adlah topis dan jenis tumbuh-tumbuhan tumbuh subur di rawa-rawa membentuk suatu hutan tropis. Setelah benyak tumbuhan mati dan menumpuk diatas tanah, tumpukan itu semakin lama semakin tenbal menyebabkan bagian dasar dari raw turunsecara perlahan-lahan dan material tumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri dan jamur. Tahap ini merupakan tahap awal pembentukan batubara (coal lification) yang ditandai dengan rangkaian biokimia yang luas. Selam prose penguriaan tersebut , protein, kanji dan selulosa mengalami penguraian yang lebih cepat dibandingkan material berkayu (lignin) dan bagian tumbuhan yang beerlilin (kulit ari daun, dinding spora, dan tepung sari). Karena itulah, dalam batubara yang mudah masih terdapat ranting, daun, spora, bijih, dan resin, sebagi sisa tumbuhan. Bagian-bagiab tunmbuhan itu terurai dibawah kondisi aerob menjadi karbon dioksida air, dan amoniak serta dipengaruhi oleh iklim. Proses ini disebut dengan pembentukan humus (humification) dan sebagi hasilnya adlah gambut.

  1. Tahap kedua : Pembentukan Lignit

Prose pembentukan gambut berlangsung tanpa menutupi endapan gambut tersebut dawah kondisi yang asam, dengan dibebaskanya H2O, CH4,dan sedikit CO2. Terbentuklah material dengan rumus kimia C65H2O30 atau ulmin yang dalam keadaan kering akan mengnadung karbon 61,7% hydrogen 0,3% dan oksigen 38%.

Dengan berubahnya tofografi daerah diselilinganya, gambut menjadi terkubur di bawah lapisan lanau (silt) dan pasir yang dinedapkan oleh sungai dan rawa. Semakin dalam terkubur, semakin bertambah timbunan sedimen yang menghimpitnya sehinggga tekanan pada lapisan gambut bertambah serta suhu naik dengan jelas. Tahap ini merupakan tahapan kedua dari prosesm pembentukan batubara atau yang disebut tahap metamorfik.

Penutupan rawa gambut memberikan kesempatan bada bakteri untuk aktif dan penguraian pada kondisi basa yang menyebabkanya CO2, dioksigenasi dari ulmin, sehinggga kandungan hydrogen dan karbon bertambah. Tahap kedua dari pembentukan batubara ini adlah pembentuakan lignit, yaitu batubra rank rendah yang mempunyai rumus perkiraan C79H5,5O14,1. Dalam kering, lignit mengandung karbon 80,4% dan oksigen 19,1%.

  1. Tahap ketiga: Pembentukan batubara subbitumen

Tahap selanjutnya dari proses pembentukan batubara ialah pengubahan batubara bitumen rank rendah menjadi batubara bitumen rank pertengahan dan rank tinggi. Selama tahap ketiga , kandungan hydrogen akan tetap konstan dan oksigen turun. Tahap ini merupakan tahap pembentukan batubara subbitumen (sub-bituminous caol).

  1. Tahap ke Empat: Pembentukan batubara bitumen

Dalam tahap ke empat atau tahap pembentukan batubara bitumen (bitumenios coal). Kandungan hydrogen turun dengan menurunnnya jumlah oksigen secara berlahan-lahansebelumnya. Produk samping dari tahap ketiga dank e empat ini adalah CH4,CO2, dan Mungkin H2O.

  1. Tahap ke lima: Pembentukan antrasit

Tahap ke lima adalah antrasitasi. Dalam tahap ini, oksigen hampir konstan, sedangkan hydrogen turun lebih cepat dibandingkan tahap-tahap sebelumnya. Proses pembentukan batubara merupakan proses reaksi kimia. Kecepatan reaksi kimia ini dapat diatur oleh suhu dan tekanan. Pengendapan dan tekanan yang menyebabkan adanya kenaikkan rank batubara sampai membentuk batubara rank paling tinggi, yakni antrasit. Susunan unsure karbon, volatile matter, calorific, value, dan moisture, dalam gambut, lignit, batubara subbitunen, dan bitumen.

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, jadi teman2 jangan pernah putus asah kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..

    BalasHapus