angga juner

angga juner

Senin, 25 Oktober 2010

ENDAPAN SEDIMEN ALLUVIAL

I. Pengantar Genesa Bahan Galian

Dalam pembelajaran genesa bahan galian terdapat beberapa aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, serta faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian. Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah agar dapat menemukan jenis-jenis endapan baru serta mempelajari sifat-sifat fisik pada endapan tersebut, dalam bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut (Gambar 1).

GAMBAR 1

ASPEK-ASPEK PENELITIAN ENDAPAN

Adapun klasifikasi terhapa endapan bahan galian yaitu :

1. Berdasarkan karakteristik dan kesamaan segi

2. Persamaan proses genesa dan letak endapan

3. Kesesuaian teori dang lingkungan pengendapan

4. Dibuat sesedarhana mungkin sehingga mudah dalam penerapan dan fleksibel

Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.

Endapan sedimen (sedimentary deposit) adalah tubuh material padat yang terakumulasi di permukaan bumi atau di dekat permukaan bumi, pada kondisi tekanan dan temperatur yang rendah. Sedimen umumnya (namun tidak selalu) diendapkan dari fluida dimana material penyusun sedimen itu sebelumnya berada, baik sebagai larutan maupun sebagai suspensi. Definisi ini sebenarnya tidak dapat diterapkan untuk semua jenis batuan sedimen karena ada beberapa jenis endapan yang telah disepakati oleh para ahli sebagai endapan sedimen:

1. Di endapkan dari udara sebagai benda padat di bawah temperatur yang relatif tinggi, misalnya material fragmental yang dilepaskan dari gunung api

2. Di endapkan di bawah tekanan yang relatif tinggi, misalnya

Mineral bijih dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terbentuknya yaitu insitu dan alluvial.

Endapan insitu terdiri dari fissure veins, bedded, impregnations, stringers, seams, dan stockworks.

Endapan alluvial merupakan endapan-endapan yang berasal dari perombakan endapa insitu. Menurut Hoover berdasakan kelompoknya ada dua prinsip dasar yaitu :

1. Endapan yang terbentuk secara sekunder sehingga lebih mudah dari pada batuan induknya.

2. Endapan yang terbentuk akibat sirkulasi laurtan channels.

Alluvial dapat mengandung mineral logam berharga seperti emas dan platina dan berbagai macam batu permata.

placers Aluvial adalah endapan yang dibentuk di masa kini dan masa lalu di gulches aliran air, sungai, dataran banjir sungai-sungai, dan delta. Pengerjaan ulang beberapa deposito ini bersama-sama dengan orang lain terbentuk sebagai hasil dari proses sedimentasi atau glasial oleh aksi gelombang dapat menghasilkan placers pantai, yang diperlakukan secara terpisah.

Placers Aluvial dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori umum - modern dan fosil. Perbedaan antara keduanya adalah umumnya sulit untuk membuat di lapangan. Placers terbentuk pada program air saat ini dan kebanyakan dari mereka dari Pleistosen dan jatuh berumur Tersier ke dalam kategori modern. Mereka yang usia lebih besar, biasanya dikubur dalam oleh endapan volkanik dan yg terletak atau lithified umumnya kita sebut fosil (paleoplacers). placers fosil terjadi di seluruh kolom geologi.

Endapan yang terletak di bawah permukaan air termasuk ke dalam endapan alluvial, yaitu endapan sekunder yang terkumpul dalam jumlah dan kadar yang tinggi melalui suatu proses konsentrasi alam yang letaknya sudah jauh dari batuan induknya, dan sudah sempat diangkut oleh sungai dan ombak laut.

Adapun contoh dari endapan alluvial adalah endapan alluvial timah, endapan alluvial pasir besi, endapan alluvial emas, endapan alluvial intan, endapan alluvial titanium, endapan alluvial kromit, endapan alluvial magnetit, dan lain-lain.

Endapan placer sendiri memiliki 4 media pengangkut, yaitu :

1. Air sungai (continental detrital).

2. Air laut (marine).

3. Angin (aeolian).

4. Es (glacial).

II. Penamaan dan penyebaran alluvial

Alluvial merupakan satuan batuan yang mengalami proses sedimentasi yaitu pembentukan endapan, pelapukan, transportasi yang dibentuk dari batuan sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk didaerah pantai dan didaerah sungai dengan pola penyebaran pada daerah penelitian berkisar 35% dari seluruh luas daerah penelitian.

Berdasarkan kenampakan alluvial memperlihatkan warna putih pada batuan pasir baik ukuran butir yang halus maupun. Berdasarkan penilitian terdahulu biasanya alluvial berumur holosen, dan pada hubungan stratigrafi endapan alluvial yang lebih tua yaitu batuan granit (plutonik).

GAMBAR I

ALLUVIAL DEPOSITS

Endapan Alluvial pada proses pembentukannya sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan topografi, punya tingkat kesuburan yang bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organic dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi karena tergantung dari bahan induk

Setelah batuan pembawa unsur mineral terbentuk akibat dari pengaruh cuaca (iklim) menyebabkan terjadinya atau terbentuknya desintegrasi dan terkomposisi. Kejadian akan terus berlanjut hingga terbentuknya endapan hasil dari pelapukan. Jika pelaupukan tertransprtasi maka akan terbentuklah endapan alluvial.

GAMBAR II

ENDAPAN PLACERS ALLUVIAL

Endapan alluvial biasasnya halus itu dikarenakan endapan yang sudah mengalami transportasi, dari hasil terbentuknya endapan alluvial ada proses erosi yang terjadi terhadap material yang sudah mengalami pelapukan. Adapun asal dari pelapukan yaitu terjadi pada bagian sepanjang sungai yang akan tererosi, dari itu dinyatakan lah bahwa endapan alluvial adalah endapan yang terbentuk dari hasil pelapukan yang kemudian tererosi, tertransportasi.

Endapan placer alluvial merupakan endapan tipe endapan yang sangat penting pada emas dan intan dan fraksi umum pada butiran pada mineral-mineral berat yang relatif lebih halus dari mineral-mineral ringan. Mineral-mineral berta relatif terkonsentrasi pada lokasi pada dimana terjadi sesuatu gangguan pada aliran ( irrengular flow ) atau pengurangan energi, seperti natural riffle, lubang dasar sungai atau air terjun pada tubrukan arus sungai (pay streak), meader sungai.

Adapun contoh endapan-endapan alluvial yaitu

1. Endapan timah pulau bangka

Busur pluton yang membentang dari Asia hingga di Kepulauan Bangka dan Belitung Æ cebakan timah yang terkaya di dunia. Secara genetik, kehadiran timah bermula dengan adanya tubuh intrusi granit yang diperkirakan terjadi lebih dari 200 juta tahun yang lalu. gas SnF4, dimana akibat proses penumatolitik menerobos dan mengisi celah retakan yang terdapat pada batuan sekitar

Akibat iklim tropis Æ proses pelapukan baik kimiawi maupun mekanis, Berlanjut dengan proses erosi dan transportasi melalui sungai-sungai Æ kassiterit (BD = 7). Jenis endapan sekunder sangat bervariasi, sejak dari elluvial, colluvial, alluvial dangkal hingga alluvial dalam (lebih dari 120 m) serta kipas alluvial. Penyebaran konsentrasi lapisan pasir bertimah (tin bearing sand) baik vertikal maupun lateral dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh gejala naik turunnya.

GAMBAR III

ENDAPAN TIMAH PULAU BANGKA

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudarmono, Djuki, (2007), “Diktat Ganesa Bahan Galian”, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Sriwijaya. Hal 28-31.

3 komentar: