Sampling adalah suatu proses mengambil sebagian kecil dari pada suatu subject yang besar sehingga isi dari pada bagian yang kecil tersebut akan mewakili keseluruhannya. namun hampir seluruh mikrofosil mempunyai satu sifat fisik yang sama, yaitu ukurannya yang sangat kecil dan kadang sangat mudah hancur, sehingga perlu perlakuan khusus dalam pengambilannya. Sangat diperlukan ketelitian serta perhatian dalam pengambilan sampel, memisahkan dari material lain, lalu menyimpannya di tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan secara kimiawi dan fisika.
Secara spesifik, sampling dapat dikatakan sebagai sekumpulan material yang dapat mewakili jenis batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) dalam arti kualitatif dan kuantitatif dengan pemerian (deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi dari batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan sampling tersebut disebut sampling (pemercontohan).
Pemilihan metode sampling dan sejumlah sampling yang akan diambil tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi,
3. Lokasi pengambilan sampling (pada zona mineralisasi, alterasi, atau barren),
4. Kedalaman pengambilan sampling, yang berhubungan dengan letak dan kondisi batuan induk.
5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih.
Beberapa prosedur sampling pada berbagai sekuen sedimentasi dapat dilakukan, seperti :
a. Spot Sampling, dengan interval tertentu merupakan metode terbaik untuk penampang yang tebal dengan jenis litologi yang seragam, seperti pada lapisan batugamping. Pada metode ini dapat ditambahkan channel sample (sampel paritan) sepanjang kurang lebih 30 cm pada setiap interval 1,5 meter.
b. Channel sample, dapat dilakukan pada penampangg lintasan yang pendek 3 – 5 m, pada litologi yang seragam atau pada perselingan batuan dan dilakukan setiap perubahan unit litologi.
Adapun jenis-jenis dari sampel disini ada 2 macam, yaitu antara lain :
1. Sampel permukaan, sampel yang diambil langsung dari pengamatan singkapan di lapangan. Lokasi & posisi stratigrafinya dapat diplot pada peta.
2. Sampel bawah permukaan, sampel yang diambil dari suatu pemboran.
Beberapa hal kesalahan yang mungkin terjadi dalam sampling, yaitu antara lain :
1. Salting, yaitu peningkatan kadar pada sample yang diambil sebagai akibat masuknya material lain dengan kadar tinggi ke dalam contoh.
2. Dilution, yaitu pengurangan kadar akibatnya masuknya waste ke dalam sample.
3. Erratic high assay, yaitu kesalahan akibat kekeliruan dalam penentuan posisi (lokasi) sampling karena tidak memperhatikan kondisi geologi.
4. Kesalahan dalam analisis kimia, akibat sample yang diambil kurang representatif.
Metode Pengambilan Sampling
1. Channel dan Chip Sampling
Channel sampling adalah suatu metode (cara) pengambilan sample dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau tegak lurus kemiringan lapisan. Ada beberapa cara atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau melakukan pengelompokan conto (sub-channel) yang tergantung pada tipe (pola) mineralisasi, antara lain :
a. Membagi panjang channel dalam interval-interval yang seragam, yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona bijih relatif lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam sumur uji pada endapan laterit atau residual.
b. Membagi panjang channel dalam interval-interval tertentu yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona mineralisasi.
c. Untuk kemudahan, dimungkinkan penggabungan sub-channel dalam satu analisis kadar atau dibuat komposit.
d. Pada batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per tebal seam (lapisan) atau ply per ply (jika terdapat sisipan pengotor).
Chip sampling (contoh tatahan) adalah salah satu metode sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan melalui suatu jalur yang memotong zona mineralisasi dengan menggunakan palu atau pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang horizontal dan pecahan-pecahan batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu kantong sample.
Gambar disamping memperlihatkan cross section dari suatu drift, dimana suatu vein yang relatif sempit dengan kemiringan sebesar 40o tersingkap. Contoh dari pada channel A-B-C-D-E-F diambil pada permukaan vein yang tersingkap dan lebih panjang dari pada ketebalan yang sesungguhnya daripada vein, pada catatan untuk channel dari type ini proyeksinya harus dicatat dan bukan panjang lengkung.
Suatu single sample biasanya dibatasi oleh kira-kira 5 feet channel yang dipotong, spacing dari pada channel adalah sangat penting, intervalnya haruslah serapat mungkin intuk mendapatkan bagian yang representative daripada keseluruhannya. Pada umumnya untuk bijih yang lebih kaya dan tidak beraturan diambil sample dengan spacing yang lebih rapat dan untuk bijih yang lebih uniform intervalnya dapat diambil lebih besar. Apabila memungkinkan adalah lebih baik dengan membuat channel dengan interval yang beraturan.
2. Bulk Sampling dan Grab Sampling
Bulk sampling (contoh ruah) ini merupakan metode sampling dengan cara mengambil material dalam jumlah (volume) yang besar. Pada fase sebelum operasi penambangan, bulk sampling ini dilakukan untuk mengetahui kadar pada suatu blok atau bidang kerja. Metode bulk sampling ini juga umum dilakukan untuk uji metalurgi dengan tujuan mengetahui recovery (perolehan) suatu proses pengolahan. Sedangkan pada kegiatan eksplorasi, salah satu penerapan metode bulk sampling ini adalah dalam pengambilan contoh dengan sumur uji.
Secara umum, metode grab sampling ini merupakan teknik sampling dengan cara mengambil bagian dari suatu material (baik di alam maupun dari suatu tumpukan) yang mengandung mineralisasi secara acak (tanpa seleksi yang khusus). Tingkat ketelitian sampling pada metode ini relatif mempunyai bias yang cukup besar. Beberapa kondisi pengambilan contoh dengan teknik grab sampling ini antara lain :
a. Pada tumpukan material hasil pembongkaran untuk mendapatkan gambaran umum kadar.
b. Pada material di atas dump truck atau belt conveyor pada transportasi material, dengan tujuan pengecekan kualitas.
c. Pada fragmen material hasil peledakan pada suatu muka kerja untuk memperoleh kualitas umum dari material yang diledakkan, dan lain-lain.
Adapun peralatan yang digunakan dalam pengambilan sampel, yaitu antara lain :
- a. Palu geologi
- b. Kompas geologi
- c. Plastik/tempat sampel
- d. Buku catatan lapangan
- e. Alat tulis
- f. HCl 0,1 N
- g. Peta lokasi pengambilan sampel
Adapu prosedur – prosedur yang harus diketahui sebelum melakukan sampling yaitu, antara lain:
- 1. Penentuan metode – metode pengambilan sampel.
- 2. Penentuan jumlah sample yang akan diambil, tergantung faktor ekonomis dan waktu.
terimakasih gan !
BalasHapusAssalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL. alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, jadi teman2 jangan pernah putus asah kalau sudah waktunya tuhan pasti kasih jalan, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..
BalasHapus